Big Bang


Big Bang(terjemahan bebas: Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar) dalam kosmologi adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta  ini terbentuk dari ledakan mahadahsyat yang terjadi sekitar 13.700 juta tahun lalu. Ledakan ini melontarkan materi dalam jumlah sangat besar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi ini kemudian yang kemudian mengisi alam semesta ini dalam bentuk bintang,planet , debu,kosmis,asteroid/meteor, energi, dan partikel lainnya dialam semesta ini.Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang membentuk sistem tata surya. Ide sentral dari teori ini adalah bahwateori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi  terhadap satu sama lain, dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus. Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punyasuhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.

Big-Bang & Alam Semesta yang Mengembang

Pada tahun 1929 Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble melakukan observasi dan melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah setiap saat. Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang. Kemudian ini menimbulkan suatu perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari suatu ledakan sangat besar pada suatu saat di masa lampau yang dinamakan Dentuman Besar.
Pada saat itu dimana Alam Semesta memiliki ukuran nol, dan berada pada kerapatan dan panas tak terhingga; kemudian meledak dan mengembang dengan laju pengembangan yang kritis, yang tidak terlalu lambat untuk membuatnya segera mengerut, atau terlalu cepat sehingga membuatnya menjadi kurang lebih kosong. Dan sesudah itu, kurang lebih jutaan tahun berikutnya, Alam Semesta akan terus mengembang tanpa kejadian-kejadian lain apapun. Alam Semesta secara keseluruhan akan terus mengembang dan mendingin.
Alam Semesta berkembang, dengan laju 5%-10% per seribu juta tahun. Alam Semesta akan mengembang terus,namun dengan kelajuan yang semakin kecil,dan semakin kecil, meskipun tidak benar-benar mencapai nol. Walaupun andaikata Alam Semesta berkontraksi, ini tidak akan terjadi setidaknya untuk beberapa milyar tahun lagi.
Berbagai macam energi yang ada di Alam Semesta ini jika ditelusuri adalah berasal dari energi Big Bang, yaitu energi pada saat penciptaan. Jumlah total seluruh energi di Alam Semesta ini adalah tepat nol.
Gagasan yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya. Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan ini menolak keberadaan sang Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir.
Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem berpikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme dialektika Karl Marx.
Para penganut materalisme meyakini model alam semesta tak hingga sebagai dasar berpijak paham ateis mereka. Misalnya, dalam bukunya Principes Fondamentaux de Philosophie, filosof materialis George Politzer mengatakan bahwa “alam semesta bukanlah sesuatu yang diciptakan” dan menambahkan: “Jika ia diciptakan, ia sudah pasti diciptakan oleh Tuhan dengan seketika dan dari ketiadaan”.
Ketika Politzer berpendapat bahwa alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan, ia berpijak pada model alam semesta statis abad 19, dan menganggap dirinya sedang mengemukakan sebuah pernyataan ilmiah. Namun, sains dan teknologi yang berkembang di abad 20 akhirnya meruntuhkan gagasan kuno yang dinamakan materialisme ini.
Astronomi Mengatakan: Alam Semesta Diciptakan
Pada tahun 1929, di observatorium Mount Wilson California, ahli astronomi Amerika, Edwin Hubble membuat salah satu penemuan terbesar di sepanjang sejarah astronomi. Ketika mengamati bintang-bintang dengan teleskop raksasa, ia menemukan bahwa mereka memancarkan cahaya merah sesuai dengan jaraknya. Hal ini berarti bahwa bintang-bintang ini “bergerak menjauhi” kita. Sebab, menurut hukum fisika yang diketahui, spektrum dari sumber cahaya yang sedang bergerak mendekati pengamat cenderung ke warna ungu, sedangkan yang menjauhi pengamat cenderung ke warna merah. Selama pengamatan oleh Hubble, cahaya dari bintang-bintang cenderung ke warna merah. Ini berarti bahwa bintang-bintang ini terus-menerus bergerak menjauhi kita.
Jauh sebelumnya, Hubble telah membuat penemuan penting lain. Bintang dan galaksi bergerak tak hanya menjauhi kita, tapi juga menjauhi satu sama lain. Satu-satunya yang dapat disimpulkan dari suatu alam semesta di mana segala sesuatunya bergerak menjauhi satu sama lain adalah bahwa ia terus-menerus “mengembang”.
Agar lebih mudah dipahami, alam semesta dapat diumpamakan sebagai permukaan balon yang sedang mengembang. Sebagaimana titik-titik di permukaan balon yang bergerak menjauhi satu sama lain ketika balon membesar, benda-benda di ruang angkasa juga bergerak menjauhi satu sama lain ketika alam semesta terus mengembang.
Sebenarnya, fakta ini secara teoritis telah ditemukan lebih awal. Albert Einstein, yang diakui sebagai ilmuwan terbesar abad 20, berdasarkan perhitungan yang ia buat dalam fisika teori, telah menyimpulkan bahwa alam semesta tidak mungkin statis. Tetapi, ia mendiamkan penemuannya ini, hanya agar tidak bertentangan dengan model alam semesta statis yang diakui luas waktu itu. Di kemudian hari, Einstein menyadari tindakannya ini sebagai ‘kesalahan terbesar dalam karirnya’.
Apa arti dari mengembangnya alam semesta? Mengembangnya alam semesta berarti bahwa jika alam semesta dapat bergerak mundur ke masa lampau, maka ia akan terbukti berasal dari satu titik tunggal. Perhitungan menunjukkan bahwa ‘titik tunggal’ ini yang berisi semua materi alam semesta haruslah memiliki ‘volume nol’, dan ‘kepadatan tak hingga’. Alam semesta telah terbentuk melalui ledakan titik tunggal bervolume nol ini.
Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan ‘Big Bang’, dan teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa ‘volume nol’ merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan konsep ‘ketiadaan’, yang berada di luar batas pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai ‘titik bervolume nol’. Sebenarnya, ‘sebuah titik tak bervolume’ berarti ‘ketiadaan’. Demikianlah alam semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan. Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20, telah dinyatakan dalam Alqur’an 14 abad lampau: “Dia Pencipta langit dan bumi” (QS. Al-An’aam, 6: 101)
Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk alam semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang lain.
Big Bang, Fakta Menjijikkan Bagi Kaum Materialis
Big Bang merupakan petunjuk nyata bahwa alam semesta telah ‘diciptakan dari ketiadaan’, dengan kata lain ia diciptakan oleh Allah. Karena alasan ini, para astronom yang meyakini paham materialis senantiasa menolak Big Bang dan mempertahankan gagasan alam semesta tak hingga. Alasan penolakan ini terungkap dalam perkataan Arthur Eddington, salah seorang fisikawan materialis terkenal yang mengatakan: “Secara filosofis, gagasan tentang permulaan tiba-tiba dari tatanan Alam yang ada saat ini sungguh menjijikkan bagi saya”.
Seorang materialis lain, astronom terkemuka asal Inggris, Sir Fred Hoyle adalah termasuk yang paling merasa terganggu oleh teori Big Bang. Di pertengahan abad 20, Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut steady-state yang mirip dengan teori ‘alam semesta tetap’ di abad 19. Teori steady-state menyatakan bahwa alam semesta berukuran tak hingga dan kekal sepanjang masa. Dengan tujuan mempertahankan paham materialis, teori ini sama sekali berseberangan dengan teori Big Bang, yang mengatakan bahwa alam semesta memiliki permulaan. Mereka yang mempertahankan teori steady-state telah lama menentang teori Big Bang. Namun, ilmu pengetahuan justru meruntuhkan pandangan mereka.
Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia mengatakan bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang ‘seharusnya ada’ ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut ‘radiasi latar kosmis’, tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan mereka.
Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer. COBE ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.
Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat:
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang. (QS. Al-Mulk, 67:3)
Segala bukti meyakinkan sebagaimana dipaparkan dalam bagian 1 artikel ini telah menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat dari ketiadaan.
Dennis Sciama, yang selama bertahun-tahun bersama Fred Hoyle mempertahankan teori steady-state, yang berlawanan dengan fakta penciptaan alam semesta, menjelaskan posisi akhir yang telah mereka capai setelah semua bukti bagi teori Big Bang terungkap. Sciama menyatakan bahwa ia mempertahankan teori steady-state bukan karena ia menanggapnya benar, melainkan karena ia berharap bahwa inilah yang benar. Sciama selanjutnya mengatakan bahwa ketika bukti mulai bertambah, ia harus mengakui bahwa permainan telah usai dan teori steady-state harus ditolak.1 Prof. George Abel dari universitas California juga menerima kemenangan akhir Big Bang dan menyatakan bahwa bukti yang kini ada menunjukkan bahwa alam semesta bermula milyaran tahun silam melalui peristiwa Big Bang. Ia mengakui bahwa ia tak memiliki pilihan kecuali menerima teori Big Bang.
Dengan kemenangan Big Bang, mitos ‘materi kekal’ yang menjadi dasar berpijak paham materialis terhempaskan ke dalam tumpukan sampah sejarah. Lalu keberadaan apakah sebelum Big Bang; dan kekuatan apa yang memunculkan alam semesta sehingga menjadi ‘ada’ dengan ledakan raksasa ini saat alam tersebut ‘tidak ada’? Meminjam istilah Arthur Eddington, pertanyaan ini jelas mengarah pada fakta yang ‘secara filosofis menjijikkan’ bagi kaum materialis, yakni keberadaan sang Pencipta. Filosof ateis terkenal Antony Flew berkata tentang hal ini: “Sayangnya, pengakuan adalah baik bagi jiwa. Karenanya, saya akan memulai dengan pengakuan bahwa kaum Ateis Stratonisian terpaksa dipermalukan oleh kesepakatan kosmologi zaman ini. Sebab, tampaknya para ahli kosmologi tengah memberikan bukti ilmiah bahwa alam semesta memiliki permulaan.” 2
Banyak ilmuwan yang tidak secara buta menempatkan dirinya sebagai ateis telah mengakui peran Pencipta yang Mahaperkasa dalam penciptaan alam semesta. Pencipta ini haruslah Dzat yang telah menciptakan materi dan waktu, namun tidak terikat oleh keduanya. Ahli astrofisika terkenal Hugh Ross mengatakan: “Jika permulaan waktu terjadi bersamaan dengan permulaan alam semesta, sebagaimana pernyataan teorema ruang, maka penyebab terbentuknya alam semesta pastilah sesuatu yang bekerja pada dimensi waktu yang sama sekali tak tergantung dan lebih dulu ada dari dimensi waktu alam semesta. Kesimpulan ini memberitahu kita bahwa Tuhan bukanlah alam semesta itu sendiri, Tuhan tidak pula berada di dalam alam semesta.” 3
Begitulah, materi dan waktu diciptakan oleh sang Pencipta yang tidak terikat oleh keduanya. Pencipta ini adalah Allah, Dialah Penguasa langit dan bumi.
Sebenarnya, Big Bang telah menimbulkan masalah yang lebih besar bagi kaum materialis daripada pengakuan Filosof ateis, Antony Flew. Sebab, Big Bang tak hanya membuktikan bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan, tetapi ia juga diciptakan secara sangat terencana, sistematis dan teratur. Big Bang terjadi melalui ledakan suatu titik yang berisi semua materi dan energi alam semesta serta penyebarannya ke segenap penjuru ruang angkasa dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dari materi dan energi ini, munculah suatu keseimbangan luar biasa yang melingkupi berbagai galaksi, bintang, matahari, bulan, dan benda angkasa lainnya. Hukum alam pun terbentuk yang kemudian disebut ‘hukum fisika’, yang seragam di seluruh penjuru alam semesta, dan tidak berubah. Hukum fisika yang muncul bersamaan dengan Big Bang tak berubah sama sekali selama lebih dari 15 milyar tahun. Selain itu, hukum ini didasarkan atas perhitungan yang sangat teliti sehingga penyimpangan satu milimeter saja dari angka yang ada sekarang akan berakibat pada kehancuran seluruh bangunan dan tatanan alam semesta. Semua ini menunjukkan bahwa suatu tatanan sempurna muncul setelah Big Bang.
Namun, ledakan tidak mungkin memunculkan tatanan sempurna. Semua ledakan yang diketahui cenderung berbahaya, menghancurkan, dan merusak apa yang ada. Jika kita diberitahu tentang kemunculan tatanan sangat sempurna setelah suatu ledakan, kita dapat menyimpulkan bahwa ada campur tangan ‘cerdas’ di balik ledakan ini, dan segala serpihan yang berhamburan akibat ledakan ini telah digerakkan secara sangat terkendali. Sir Fred Hoyle, yang akhirnya harus menerima teori Big Bang setelah bertahun-tahun menentangnya, mengungkapkan hal ini dengan jelas: “Teori Big Bang menyatakan bahwa alam semesta berawal dari satu ledakan tunggal. Tapi, sebagaimana diketahui, ledakan hanya menghancurkan materi berkeping-keping, sementara Big Bang secara misterius telah menghasilkan dampak yang berlawanan – yakni materi yang saling bergabung dan membentuk galaksi-galaksi.” 4
Tidak ada keraguan, jika suatu tatanan sempurna muncul melalui sebuah ledakan, maka harus diakui bahwa terdapat campur tangan Pencipta yang berperan di setiap saat dalam ledakan ini.
Hal lain dari tatanan luar biasa yang terbentuk di alam menyusul peristiwa Big Bang ini adalah penciptaan ‘alam semesta yang dapat dihuni’. Persyaratan bagi pembentukan suatu planet layak huni sungguh sangat banyak dan kompleks, sehingga mustahil untuk beranggapan bahwa pembentukan ini bersifat kebetulan. Setelah melakukan perhitungan tentang kecepatan mengembangnya alam semesta, Paul Davis, profesor fisika teori terkemuka, berkata bahwa kecepatan ini memiliki ketelitian yang sungguh tak terbayangkan. Davies berkata: “Perhitungan jeli menempatkan kecepatan pengembangan ini sangat dekat pada angka kritis yang dengannya alam semesta akan terlepas dari gravitasinya dan mengembang selamanya. Sedikit lebih lambat dan alam ini akan runtuh, sedikit lebih cepat dan keseluruhan materi alam semesta sudah berhamburan sejak dulu. Jelasnya, big bang bukanlah sekedar ledakan zaman dulu, tapi ledakan yang terencana dengan sangat cermat.” 5
Fisikawan terkenal, Prof. Stephen Hawking mengatakan dalam bukunya A Brief History of Time, bahwa alam semesta dibangun berdasarkan perhitungan dan keseimbangan yang lebih akurat dari yang dapat kita bayangkan. Dengan merujuk pada kecepatan mengembangnya alam semesta, Hawking berkata: “Jika kecepatan pengembangan ini dalam satu detik setelah Big Bang berkurang meski hanya sebesar angka satu per-seratus ribu juta juta, alam semesta ini akan telah runtuh sebelum pernah mencapai ukurannya yang sekarang.” 6
Paul Davies juga menjelaskan akibat tak terhindarkan dari keseimbangan dan perhitungan yang luar biasa akuratnya ini: “Adalah sulit menghindarkan kesan bahwa tatanan alam semesta sekarang, yang terlihat begitu sensitif terhadap perubahan angka sekecil apapun, telah direncanakan dengan sangat teliti. Kemunculan serentak angka-angka yang tampak ajaib ini, yang digunakan alam sebagai konstanta-konstanta dasarnya, pastilah menjadi bukti paling meyakinkan bagi keberadaan desain alam semesta.” 7
Berkenaan dengan kenyataan yang sama ini, profesor astronomi Amerika, George Greenstein menulis dalam bukunya The Symbiotic Universe: “Ketika kita mengkaji semua bukti yang ada, pemikiran yang senantiasa muncul adalah bahwa kekuatan supernatural pasti terlibat.” 8
Singkatnya, saat meneliti sistem mengagumkan di alam semesta, akan kita pahami bahwa keberadaan dan cara kerjanya bersandar pada keseimbangan yang sangat sensitif dan tatanan yang terlalu kompleks untuk dijelaskan oleh peristiwa kebetulan. Sebagaimana dimaklumi, tidaklah mungkin keseimbangan dan tatanan luar biasa ini terbentuk dengan sendirinya dan secara kebetulan melalui suatu ledakan besar. Pembentukan tatanan semacam ini menyusul ledakan seperti Big Bang adalah satu bukti nyata adanya penciptaan supernatural.
Rancangan dan tatanan tanpa tara di alam semesta ini tentulah membuktikan keberadaan Pencipta, beserta Ilmu, Keagungan dan Hikmah-Nya yang tak terbatas, Yang telah menciptakan materi dari ketiadaan dan Yang berkuasa mengaturnya tanpa henti. Sang Pencipta ini adalah Allah, Tuhan seluruh sekalian alam.
===========================================================
1. Stephen Hawking, Evreni Kucaklayan Karinca, Alkim Publishing, 1993, hlm. 62-63
2. Henry Margenau and Roy Abraham Varghese, eds., Cosmos, Bios, Theos, La Salle, IL: Open Court Publishing, 1992, hlm. 241
3. Hugh Ross, Ph.D., The Creator and the Cosmos, Navpress, 1995, hlm. 76
4. W.R. Bird, The Origin of Species Revisited, Nashville: Thomas Nelson, 1991; aslinya diterbitkan oleh Philosophical Library pada 1987, hlm. 462
5. Paul Davies, Superforce: The Search for a Grand Unified Theory of Nature, 1984, hlm. 184
6. Stephen Hawking, A Brief History Of Time, Bantam Press, London: 1988, hlm. 121-125
7. Paul Davies. God and the New Physics. New York: Simon & Schuster, 1983, hlm. 189
8. George Greenstein, The Symbiotic Universe, hlm. 27



Helix Nebule



Helix Nebula adalah salah satu nebula yang paling akrab dalam astronomi, dan itu sudah dijuluki "Mata Allah". Penunjukan resmi adalah NGC 7293, Helix Nebula terletak di dalam konstelasi Aquarius. Helix Nebula adalah salah satu contoh yang paling dekat dari planetary nebula. Para astronom telah memperkirakan jarak ke hanya 700 tahun cahaya.
Pusat bintang dari Nebula Helix pernah menjadi bintang yang sangat mirip dengan kita sendiri Sun . Sebagai bintang mendekati akhir hidupnya, ia berkembang menjadi raksasa merah dan terengah-engah menjauh lapisan luarnya. Pusat bintang ditakdirkan untuk menjadi bintang kerdil putih, karena perlahan-lahan mereda. Ini tidak lagi aktif hidrogen sekering, dan hanya bersinar dengan panas sisa dari ketika pernah bintang.
Nebula Helix yang kita lihat hari ini sebenarnya hanya sebuah fase sesaat dalam kematian bintang. Lapisan dalam dari gas dan debu memperluas jauh dari bintang pusat itu mungkin dirilis sekitar 6.500 tahun yang lalu, dengan lapisan luar dirilis sekitar 12.000 tahun yang lalu. Kita bisa melihat mereka karena mereka diterangi oleh bintang pusat. Tapi akhirnya mereka akan mendapatkan cukup jauh bahwa mereka tidak lagi cukup terang untuk melihat.Sejak saat itu kami hanya akan melihat bintang katai pusat putih.
Karena Helix Nebula sangat dekat, gambar dari Hubble Angkasa Teleskop mengungkapkan knot bahan pada kulit memperluas gas dan debu. Ada lebih dari 20.000 dari knot di nebula, dan mereka memiliki ekor cometlike membentang jauh dari bintang pusat.


Cara Menghilangkan Kapalan Pada Kulit


1. Cuci daerah kulit dengan seksama. Gunakan sabun dan banyak air untuk membuang kotoran di daerah sekitar kapalan. Kotoran dapat mengganggu proses penyembuhan dan benar-benar menyebabkan kapalan memburuk dari waktu ke waktu karena peningkatan gesekan.

2. Tambahkan 2 sampai 3 sendok makan baking soda untuk menghangatkan air dan mulailah basahi daerah yang kapalan. Hal ini akan membantu melarutkan kulit mati dan memulai proses penyembuhan. Rendam sekitar 30 menit.

3. keringkan kapalan tersebut. jangan biarkan melembab. Gunakan handuk untuk menghapus semua air.

4. Taburkan sedikit tepung jagung di daerah tersebut. Ini akan memastikan bahwa daerah tersebut tetap kering. Ini juga akan membantu mencegah infeksi.

5. Cari sepotong kain dan rendam dengan cuka. Sebelum Anda pergi tidur, balut potongan kain ke daerah kulit yang kapalan. Ketika Anda bangun, lepaskan potongan kain.

6. Gunakan batu apung sehabis mandi untuk menggosok dan menghilangkan kulit mati yang tersisa. jangan di gosok terlalu keras.


Namun perlu anda ketahui bahwa kapalan sendiri mempunya beberapa manfaat yaitu dapat melindungi kulit ketika kulit rusak karena, kapalan mencegah gesekan dan tekanan yang terjadi di kulit.

Manfaat Cinta Bagi Kesehatan



Setiap orang merasakan cinta sejak terlahir di dunia dan banyak kebahagiaan yang dirasakan karena cinta. Tapi ternyata tak hanya itu, cinta juga bermanfaat untuk kesehatan

Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang menikah dan memiliki banyak cinta cenderung hidup lebih sehat ketimbang orang yang melajang. Cinta membuat orang lebih sehat secara mental, fisik, sosial dan spiritual.

Dilansir dari LifeMojo, Jumat (9/7/2010), berikut adalah beberapa manfaat cinta untuk kesehatan:

1. Mengurangi stres
Cinta bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk mengurangi tingkat stres. Ketika dalam suatu hubungan intim, kelenjar adrenal menghasilkan dehydroepiandrosterone (DHEA), yaitu suatu hormon yang bertindak sebagai perusak stres. Selain itu, dukungan dari orang tercinta juga akan membantu Anda mengatasi stres.

2. Meningkatkan kesehatan mental
Efek menenangkan dari DHEA pada tubuh dan pikiran meningkatkan pertumbuhan saraf. Hal ini juga bermanfaat dalam pemulihan pertumbuhan saraf yang dihasilkan dalam mengingat memori.

3. Efek anti kanker
Menurut sebuah penelitian di University of Iowa menemukan bahwa pasien kanker ovarium yang memiliki hubungan yang kuat dan memuaskan dengan pasangannya akan mengembangkan sel-sel darah putih yang dapat membunuh sel kanker.

4. Mengurangi sakit
Cinta dapat mengaktifkan bagian dari otak yang mengontrol rasa sakit. Semakin bahagia pernikahan, semakin besar efeknya. Mengurangi tingkat stres juga mengurangi rasa sakit, terutama jika Anda menderita sakit kepala kronis.

5. Melancarkan sirkulasi darah
Ketika bertemu dengan seseorang yang dicintai, otak mengirimkan impuls ke jantung sehingga berdetak lebih cepat dari biasanya. Hal ini menyebabkan peningkatan aliran darah ke tubuh, meningkatkan sirkulasi dan kerja semua organ menjadi lebih efisien.

6. Penyembuhan lebih cepat
Peneliti menemukan bahwa luka sembuh lebih cepat pada orang yang berada dalam hubungan cinta. Menurut penelitian itu, luka melepuh sembuh hampir dua kali lebih cepat pada pasangan yang bahagia dan tenang, dibandingkan dengan hubungan bermusuhan atau tertekan. Peneliti juga menemukan bahwa orang yang sedang jatuh cinta cenderung terhindar dari sakit dari flu dan demam.

7. Mengurangi risiko penyakit jantung
Mengekspresikan perasaan cinta dapat mengurangi kadar kolesterol. Human Communication Research menemukan bahwa orang yang mengungkapkan perasaan kasih sayangnya kepada teman, kerabat atau pasangan memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah. Ini berarti menurunkan kemungkinan serangan jantung dan penyakit kardiovaskuler lainnya.

8. Tekanan darah baik
Menurut sebuah studi di Annals of Behavioral Medicine, orang yang menikah dan bahagia memiliki tekanan darah terbaik dibanding dengan orang yang melajang atau menikah tapi tak bahagia.


(Ref : health.detik.com)


Mobil berbahan bakar air
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mobil berbahan bakar air adalah mobil hipotetis yang menggunakan air sebagai bahan bakar atau mengubah air menjadi sumber tenaga, tanpa asupan energi jenis lainnya.
Mobil berbahan bakar air tidak berhubungan dengan:
Sebaliknya, mobil berbahan bakar air konon mengambil energi dari air itu sendiri, yang menjadi landasan dari mesin yang berputar terus-menerus (perpetual motion machine). Mobil-mobil berbahan bakar air telah disebutkan dalam buku-buku sejarah, surat-surat kabar, dan majalah-majalah sains populer, dan dalam legenda-legenda urban sejak masa 1800-an. Banyak cerita yang menggambarkan mesin-mesin yang dijalankan menggunakan air, dan gagasan ini diberangus oleh perusahaan-perusahaan minyak besar serta produsen-produsen mobil untuk melindungi keuntungan mereka. Banyak klaim akan sumber tenaga berbahan bakar air (water-fuelled power source) yang dimanfaatkan untuk memperoleh uang dari investor-investor yang mudah tertipu.
Energi air
Pembakaran bahan-bahan bakar konvensional seperti bensin, kayu, dan batu bara mengubah bahan bakar yang dimaksud menjadi zat yang memiliki energi lebih sedikit (lihat entalpi pembentukan). Energi pun dilepaskan. Dalam kasus bahan-bahan bakar fosil, pembakaran bisa diwakili oleh reaksi kimia berikut:
CH4 + 2 O2 → 2 H2O + CO2
Air adalah "limbah"-nya.
Reaksi-reaksi kimia spontan tidak menciptakan energi, tetapi melepaskan energi dengan mengubah ikatan-ikatan yang tak stabil menjadi ikatan energi yang lebih stabil atau dengan meningkatkan entropi. Air adalah senyawa kimia yang terdapat di mana-mana sebagian karena air memiliki ikatan sangat stabil yang tahan terhadap hampir semua reaksi kimia. Agar air bisa ikut serta dalam reaksi yang menghasilkan energi, harus ditambahkan senyawa-senyawa berenergi tinggi. Sebagai contoh, bahan bakar asetilena yang mudah terbakar bisa dihasilkan dengan menambahkan karbit ke dalam air. Namun, jika demikian, karbitlah "bahan bakar"-nya, bukan air.
Secara teoritis, dimungkinkan untuk menghasilkan energi dari air melalui fusi nuklir, tetapi reaktor fusi nuklir sebesar apa pun bukanlah hal yang praktis, apa lagi di dalam mobil.
Rancangan elektrolitik
Mesin-mesin berbahan bakar air yang diklaim seringkali mendapatkan hidrogen dengan cara mengelektrolisa air. Sel elektrolisis butuh tenaga listrik. Hidrogen dan oksigen yang diperoleh melalui elektrolisa ini dapat dibakar, tetapi untuk mengaktifkan sel elektrolisa saja butuh energi lebih banyak daripada yang bisa didapat dari hasil yang berupa campuran hidrogen-oksigen. Jika tidak, system seperti itu akan serupa dengan mesin yang berputar terus menerus, yang sebenarnya mustahil itu.
Ketika hidrogen dibakar, panas yang dihasilkannya dapat diubah menjadi usaha oleh mesin mobil konvensional empat tak, tetapi efisiensi mesin-mesin seperti itu dibatasi oleh hukum termodinamika kedua dan kemungkinan hanya sebesar 20%.[1][2] Karena motor listrik konvensional tak menggunakan panas, secara teoritis efisiensi motor seperti ini mendekati 100%. Motor berefisiensi 94% dengan tenaga yang cukup untuk menggerakkan mobil sudah banyak.[3]
Salah satu variasi dari tipuan mobil bertenaga air adalah sel bahan bakar air Stenley Meyer, yang mengklaim bahwa hidrogen dan oksigen diproduksi oleh sejenis elektrolisis yang misterius. Rancangan ini juga menjadi mesin yang berputar terus-menerus dan menyalahi hukum pertama termodinamika.
 Karburator elektrolitik Garrett
Henry Garrett dari Dallas, Texas konon mendemonstrasikan suatu mobil berbahan bakar air, yang dilaporkan pada 8 September 1935 di surat kabar Dallas Morning News.[rujukan?] Mobil itu menghasilkan hidrogen melalui elektrolisis sebagaimana yang bisa dilihat dengan mempelajari paten milik Garret, yang diterbitkan pada tahun itu juga.[4] Paten ini mencakup gambar yang memperlihatkan karburator yang serupa dengan karburator berpelampung biasa tetapi dengan pelat elektrolisis di bagian bawahnya, dan di tempat yang terdapat pelampung untuk menjaga tinggi air.
Paten Garrett gagal mengidentifikasikan sumber energi baru, jadi energi dari aki mobilnya mungkin digunakan untuk mengelektrolisis air menjadi hidrogen, yang kemudian dibakar. Hidrogen dapat diperoleh dari air melalui elektrolisis dengan efisiensi sebesar 50 - 70%.[5] Pembakaran hidrogen akan diubah menjadi energi kinetik putaran oleh motor dengan efisiensi sebesar 25 - 30%. Oleh sebab itu, hanya 10 - 15% energi yang diambil dari aki untuk elektrolisis yang bisa digunakan untuk mengisi ulang akinya walaupun mobilnya tak bergerak. Walaupun mobil ini bisa berjalan sebentar, tak lama kemudian akinya akan habis hingga elektrolisisnya terhenti dan mobilnya pun akan berhenti. Akan jauh lebih efisien jika akinya hanya digunakan untuk menjalankan motor listrik, sebagaimana yang sekarang ini diterapkan oleh mobil-mobil bertenaga baterai. Namun, mobil seperti ini baterainya harus diisi ulang.
 Pil bensin dan bahan aditif lainnya
Yang berhubungan dengan tipuan mobil berbahan bakar air adalah klaim bahwa bahan-bahan aditif, sering berbentuk pil, mengubah air menjadi bahan bakar yang bisa digunakan. Ingat bahwa pada lampu karbit, suatu bahan aditif berenergi tinggi menghasilkan bahan bakar yang bisa terbakar. Pil bensin ini konon sudah didemonstrasikan pada kendaraan berukuran sebenarnya, sebagaimana yang dilaporkan pada 1980 di Mother Earth News. Sekali lagi, air itu sendiri tak bisa memberikan energi apapun dalam proses itu, aditif atau pilnyalah bahan bakarnya.
Suatu artikel sains populer di New Scientist pada Jili 2006 menjabarkan mesin jenis baru dengan judul menyesatkan Suatu Tangki Bahan Bakar Penuh Air (A fuel tank full of water).[6] Belakangan, New Scientist memuat surat yang mengritik mereka karena membuat "klaim sensasional yang tak masuk akal" dan menunjukkan bahwa mesin itu sebenarnya menggunakan boron sebagai bahan bakarnya.[7] Dalam hal ini, bahan bakar itu adalah sodium borohidrida, suatu senyawa yang melepaskan oksigenjika bersentuhan dengan air:
NaBH4 + 4 H2O → NaB(OH)4 + 2 H2
Hidrogen terbakar di udara (untuk menghasilkan air):
2 H2 + O2 → 2 H2O
Beberapa senyawa kimia bisa melepas hidrogen jika dicampur air, tetapi pada semua kasus, energi yang dibutuhkan untuk memproduksi senyawa seperti itu melebihi energi yang diperoleh dari pembakarannya.
Klaim-klaim penemuan yang ditutup-tutupi
Para "penemu" mesin-mesin berbahan bakar air sering mengatakan bahwa teknologi itu sudah ada sejak lama tetapi diberangus secara internasional oleh para produsen bahan bakar konvensional seperti perusahaan-perusahaan minyak.[8] Pendaftaran hak paten tak memberangus suatu penemuan karena semua isi hak paten bisa diperiksa oleh publik.


Gambar Mobil Bertenaga Air





My Playlist

Copyright 2009 Istana Devita. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates